SEMINAR NASIONAL dan BEDAH BUKU

Sebuah Tulisan, Apakah Berarti?

Entah mengapa hasrat menulis saya benar2 keluar malam ini. Sebuah dorongan yang baru muncul setelah berjuta-juta tahun tak berkarya di blog ini. Namun sayang hasrat ini tak disokong dengan baik oleh ide brilian. Ide-ide yang tertampung melayang-layang tak beraturan. Ide-ide yang muncul hanya berupa bagian kecil yang tak memiliki episode lanjutan yang pantas dikembangkan.

Dimulai dari lagu exogenesis : redemption-nya muse yang terngiang-ngiang sejak kemarin. Saya baru menyadari pilihan nada dari Bellamy begitu unik (dengerin deh) di lagu ini. Walaupun ga jelas juga maksud lagu ini apa, yang jelas kalo denger lagu ini bakal membuat pikiran tenang dan rada merasa bersalah (ga tau kenapa).

Kemudian inspirasi dari buku “7 Kinds of Smart” karangan Thomas Armstrong yang baru dibaca serius dari kemaren juga. Salah satu bagian menarik adalah saat dijelaskan bahwa salah satu (atau lebih) kecerdasan kita bisa mati akibat pengaruh lingkungan. Tetapi kata beliau (Armstrong red.) kecerdasan ini dapat dibangkitkan kembali.

Yang menarik lagi adalah tentang Leonardo da Vinci. Tulisan dia jelek, cara bicaranya patah-patah (alias ga jelas), sering menulis terbalik, bahkan dia menyebut dirinya tak pernah melakukan hal terbaik dari dirinya tetapi ia merupakan musisi, pelukis, ilmuwan, AHLI GEOLOGI (hehe), dan penemu yang sangat fenomenal.

Terus kembali ke atas . . .

Sebuah tulisan ini . . .

Apakah berarti? . . .

 

(astagfirullah . . . ga jelas gini blognya!!!!!)

Cerita tentang Ahli Geologi

Cerita-cerita di bawah ini saya dapet dari blog seseorang yang juga mahasiswa geologi. Karena saya lupa alamatnya, jadi saya tulis aja apa yang nyangkut di otak saya. Dan untuk yang punya cerita2 ini mohon maap ceritanya saya ambil, hehe tanpa nyantumin sumbernya (lupa sih alamatnya).

Volume Gelas Ukur

Di dalam sebuah lab tiga orang sedang diuji untuk mengukur volume sebuah gelas ukur. Orang pertama adalah ahli matematika, kedua adalah ahli fisika, dan yang ketiga adalah ahli geologi.

Sang ahli matematika mengukur volume gelas ukur itu dengan keahliannya. Dia menggunakan segala rumus ruang dan bangun untuk mengukurnya.

Sang ahli fisika menggunakan kaidah-kaidah fisika yaitu dengan memanfaatkan metode yang ditemukan Archimedes, Volume gelas ukur sama dengan volume air yang ditempatinya.

Dan terakhir sang ahli geologi. Dia melihat-lihat gelas ukur itu dan mencari nomor serinya. Setelah mengetahui nomor serinya, ia mencari katalog untuk tahu berapa volume gelas ukur itu.

Melihat Keindahanmu

Ahli matematika dan Ahli geologi menyukai seorang gadis yang sama. Sang gadis bicara pada keduanya.

“Jika kalian mendekatiku satu langkah maka aku akan mundur satu langkah.”

Sang ahli matematika dengan pengalaman matematisnya berujar, “Kalau begitu aku tak akan pernah bisa menyentuhmu.”

Sang ahli geologi dengan mantap berbicara, “Baiklah, walaupun aku tak tak dapat menyentuhmu, setidaknya aku dapat melihat keindahanmu dari dekat.”